Komsumsi Premium Naik, Solar Turun - Seputar Sultra

Teraktual dan Terpercaya

Hot Isu

Post Top Ad

Friday, 30 May 2014

Komsumsi Premium Naik, Solar Turun


Kendari, UB
    Meskipun Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) belum menetapkan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Namun kebijakan pemerintah untuk menaikan kuota premium dan menurunkan jatah solar merupakan langkah yang tepat. Berdasarkan laporan biro penjualan PT Pertamina Sultra, permintaan BBM bersubsidi jenis premium memang mengalami peningkatan sekitar 2 persen pada periode yang sama tahun 2013. Sedangkan jenis solar, menunjukan penurunan angka yang sama sekitar 2 persen.
    "Distribusi BBM bersubsidi jenis premium menunjukan tren meningkat. Setiap bulannya, permintaan premium naik rata-rata sekitar 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka 2 persen juga berlaku pada distribusi BBM bersubsidi jenis solar. Hanya saja, untuk jenis solar sebaliknya. Dimana grafik permintaannya mengalami penurun,"beber Sales Eksekutif BBM Retail Area IV PT Pertamina Sultra, Denny Nugrahanto akhir pekan lalu.
    Perubahan adanya permintaan BBM bersubsdi kata penerus Wahyudi ini, sebelumnya sudah diprediksi. Sehingga dalam kuota sementara, BPH Migas berencana memberikan forsi yang berbeda atas kuota tahun 2014. Dimana untuk jenis premium dinaikan sementara jenis solar mengalami penurunan. Penetapan angka ini disesuaikan dengan kebutuhan, sebab peningkatan komsumsi solar yang besar-besaran sudah terindikasi salah sasaran. Sedangkan peningkatan premium memang normal, sebab setiap tahunnya angkanya dikisaran 2 s.d 5 persen.
    "Di distribusikan kemana? apakah ke areal tambang atau lainnya, saya tidak tahu. Sebab sudah domiannya aparat hukum. Yang pastinya, penurunan jumlah BMM jenis solar membuktikan distribusi solar banyak yang disalahgunakan," tandas pria yang akrab disapa Deni.
    Kendati demikian tambah Deni, bukan berarti distribusi BBM bersubsidi akan disesuaikan dengan permintaan saat ini. Sebab bila permintaan meningkat, Pertamina memiliki stok tambahan sebagai langkah antisipasi terjadinya kelangkaan BBM. Untuk itulah, masyarakat tidak perlu khawatir, sebab berapapun jumlah permintaan Pertamina siap menyalurkan.
    Untuk mengawasi adanya penyalahgunaan BBM bersubsidi, Pertamina tetap mengintensifkan pengawasan. Bila ditemukan agen maupun Stasiun Pengisian BBM Umum (SPBU) melakukan pelanggaran, pertamina tidak akan segan-segan memberi sanksi. Bukan hanya pemberhentian sementara, namun hingga sampai pencabutan izin. Terutama bagi agen dan SPBU yang kerap melakukan pelanggaran. Guna memaksimalkan pengawasan, pertamina butuh dukungan semua pihak.
    "Bukan hanya memberi informasi, namun menunjukan bukti pelanggaran yang dilakukan agen maupun SPBU. Apalagi pertamina memiliki keterbatasan perangkat pengawasan. Pastinya, semua laporan masyarakat akan ditindaklanjuti. Bila terbukti, maka akan ada sanksi yang diberikan."tegasnya. (amal)

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad