Friday, 30 May 2014

Jamaah Dibayangi Wabah Virus Mers

Kendari, UB
    Ancaman virus Mers di Arab Saudi telah menelan 165 korban jiwa. Bila tidak waspada, maka kemungkinan wabah virus ini rentan menjangkiti jamaah umroh dan haji asal Indonesia termasuk Sultra. Pasalnya, upaya pencegahan berupa suntikan vaksin pada para jamaah tidak dilakukan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun Kementerian Agama (Kemenag). Bukan karena keengganan dua kementerian yang ditunjuk pemerintah sebagai penyelenggara haji dan umroh ini, namun lantaran belum ada vaksin maupun obat yang mampu melumpuhkan virus berbahaya ini.
    Disatu sisi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra tidak bisa berbuat banyak. Namun bukan berarti pasrah, sebab bagaimanapun ada trik khusus untuk terhindar dari wabah ini. Tidak perlu suntikan vaksin maupun obat mahal, cukup dengan menjaga kondisi para jamaah harus tetap prima. Kemungkinan besar, virus yang penyebarannya melalui udara ini bisa dihindari.
    Kepala Dinkes Sultra, dr Asrum Tombili mengatakan dalam beberapa bulan terakhir, virus Mers tengah mewabah di sejumlah negara Timur Tengah (Tim-teng). Tercatat sudah ratusan orang meninggal dunia akibat virus ini tak terkecuali Arab Saudi. Bahkan di wilayah inilah korban meninggal akibat virus ini paling besar. Untuk itulah perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan.
    Hanya saja, belum ada obat, vaksin maupun alat yang membunuh virus ini. Namun demikian, bukan berarti pengidapnya tidak bisa disembuhkan. Hanya perlu menjaga kebugaran dan vitalitas tubuh, maka penderita bisa disembuhkan. Selain itu, kebugaran juga merupakan syarat mutlak jamaah terhindar dari penyebaran wabah virus ini.
    "Saya berharap para jemaah dapat menjaga kondisi kesehatannya. Sebab inilah jalan satu-satunya untuk terbebas dari wabah virus Mers. Kalau bisa lakukan olah raga ringan, rutin minum vitamin, makan dan minum yang cukup,"pesan mantan Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi ini kepada Kendari Pos, kemarin.
    Bila merasa kurang fit langsung lanjut Asrum, sebagai langkah pencegahan jemaah bisa minum obat atau vitamin. Namun bila masih ragu bisa ke fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan secepatnya terutama bagi jemaah yang sudah usia lanjut. Jadi harus kondisi kesehatan harus dikontrol, kalau perlu sering konsultasi dengan tenaga kesehatan yang telah ditugaskan. 
    Apakah sudah ada surat peringatan dari Kemenkes mengenai virus ini? ia mengaku belum menerima. Namun diakuinya, surat kemenkes memang sudah ada. Hanya saja, hingga kini dinkes belum menerimanya. Namun ia memastikan, bahwa meskipun tidak ada surat peringatan dari kemenkes pihaknya telah melakukan langkah antisipasi. Dalam proses pembekalan, dinkes menekankan calon jamaah haji untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit. Bukan hanya itu, saat jamaah di suntik vaksin meningitis mereka kembali diingatkan.
    "Hingga kini, belum ada jemaah umroh maupun haji baik yang tengah menjalankan ibadah sampai kembali ke tanah air yang positif terkena virus ini. Jadi kekhawatiran akan virus ini tidak perlu berlebihan, sebab bila jamaah menjaga kesehatannya maka tidak akan terkena virus ini,"tandas pria berkaca mata ini. (amal)

No comments:

Post a Comment