- Seputar Sultra

Teraktual dan Terpercaya

Hot Isu

Post Top Ad

Monday, 5 October 2015

Fantastis, Nilai Investasi Capai 8,086 Triliun
--Realisasi Investasi Hingga Triwulan Ke-2

Kendari, UB
    Iklim invetasi Sultra tahun 2015 cukup menggairahkan. Hingga triwulan ke-2, nilai investasi yang masuk di Sultra telah mencapai 8,086 triliun. Bila dibandingkan pada periode yang sama tahun 2014, ada peningkatan yang signifikan. Presentasenya peningkatannya mencapai 4 kali lipat. Sebab pencapainnya investasi pemerintah pada triwulan ke-2 hanya berkisar pada angka Rp 2 triliunan. Tidak hanya itu, capaian ini juga telah melampaui target investasi tahun ini sebesar Rp 6 triliun.

    Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BKPMD-PTSP) Sultra, H Masmuddin Husain mengungkapkan, nilai investasi dalam triwulan kedua mengalami penambahan sebesar Rp 4,783 triliun. Ini berarti, total capaian nilai investasi sampai semester pertama mencapai Rp 8,086 triliun. Sebab sebelumnya, realisasi investasi hingga Maret 2015 atau triwulan pertama mencapai Rp 3,302 triliun.
    Berbeda dengan triwulan I kata mantan Wakil Bupati Konawe ini, pada periode ini investasi dalam negeri menjadi penyumbang terbesar yakni Rp 3,371 triliun. Sementara penanaman modal asing hanya mencapai Rp 1,412 triliun. Sementara laporan triwulan pertama, sumbangsih terbesar diperoleh dari penanaman modal asing yang mencapai Rp 3,141 triliun. Sedangkan penanaman modal dalam negeri hanya sebesar Rp 161 miliar.
    Capaian ini jelas mantan pelaksana harian Bupati Konawe Kepuluan (Kokep) ini, tak telpas dari upaya pemerintah membenahi proses penerbitan izin melalui satu loket. Tak heran, capaian investasi pada triwulan pertama  melebihi capaian investasi tahun 2013 yang hanya Rp 2,1 triliun dan mendekati capaian tahun 2014 yang hanya sebesar Rp 4,4 triliun. Diperkirakan, nilainya akan terus bertambah. Apalagi dua daerah di Sultra telah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yakni Buton dan Konawe. Tak heran, modal dan dana yang masuk di Sultra akan semakin besar.
    Meskipun realisasi investasi naik signfikan lanjut mantan Kepala Dinas Pendidikan Konawe ini, tapi bukan berarti program perencanaan lembaga penanaman modal sudah tuntaskan melanikan terus ditingkatkan. Tak heran, pemerintah akan terus melakukan pembenahan, terutama program yang tidak berjalan optimal. Termasuk melakukan intervensi terhadap, investor yang tidak memenuhi komitmennya merealisasikan pabrik pengolahan.
    Untuk memastikan hal itu, ritme iklim investasi terus dijaga. Terutama mengefektifkan laporan realisasi investasi di Sultra. Setiap 3 bulan sekali investor di Sultra harus melaporkan kegiatan dan operasional. Tidak hanya menyangkut investasi berupa pembangunan pabrik pengolahan dan operasional perusahaan, namun juga kegiatan perusahaan lainnya seperti dana Corporate Social Responsibility (CSR).
    "Sebab jangan sampai, ada izin yang hanya sekedar izin. Namun di lapangan, tidak ada aktivitas apapun. Bila ditemukan, pemerintah akan mengevaluasi izin yang telah diterbitkan. Tidak hanya itu, pemerintah bisa merekomendasi agar izin tersebut dicabut. Tidak hanya itu, proses perencanaan juga turut berperan. Dari 34 provinsi di Indonesia Sultra menjadi provinsi ke-3 yang telah merampungkan proses Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM).," tandas pria yang mantan dinobatkan menjadi guru teladan nasional ini. (amal)

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad