Dinkes Siaga Mers - Seputar Sultra

Teraktual dan Terpercaya

Hot Isu

Post Top Ad

Wednesday, 21 May 2014

Dinkes Siaga Mers

Kendari, UB
    Sejak teridentifikasinya tiga pasien suspect virus Middle East Respitatory Syndrome Coronavirus (Mers-Cov), jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra langsung menyatakan siaga. Pintu masuk penyebaran flu yang telah memakan 133 korban meninggal di Arab Saudi menjadi fokus utama salah satunya terminal masuk bandara Haluoleo. Terlebih sebagian besar, jamaah umroh menggunakan pesawat. Namun antisipasi penyebaran virus yang lebih dikenal dengan flu unta ini bukan hanya bagi para jamaah umroh, tapi juga pada para pelancong dan Warga Negara Indonesia yang baru tiba dari Timur Tengah (Timteng).
    "Sebelum ditemukan tiga kasus pasien suspect flu unta, Dinkes telah melakukan upaya antisipasi penyebaran virus verus Mers CoV. Dimana jamaah umroh yang baru tiba di Sultra akan diperiksa kondisi kesehatannya. Selain itu, mereka akan dipantau selama beberapa hari, bila ada gejala flu mereka diminta harus memeriksakan kesehatannya. Sebab jangan sampai, gejala flu yang mereka alami akibat wabah virus dari Timteng. Hanya saja, baru dirasakan setelah berada di Indonesia,"jelas Kepala Dinkes Sultra, Asrum Tombili, kemarin.
    Untuk mengidentifikasi penyebaran virus ini kata Asrum, pihaknya berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan, Dinkes dan Rumah Sakit se-Sultra. Sehingga ketika ada ditemukan gejalanya, maka bisa langsung ditangani terutama bagi jamaah umroh. Makanya, tiga pasien yang dicurigai suspect flu langsung dirujuk ke RSU Bahteramas. Selain mengantisipasi penyebaran virus, juga agar pasien segera mendapat perawatan.
    "Saat ini, dinkes masih memantau para jamaah umroh yang baru tiba. Selain itu, petugas kesehatan di Bandara sudah memasang thermal scan untuk mengukur suhu tubuh penumpang yang baru tiba dari luar negeri. Ketika ada yang dicurigai, mereka langsung diperiksa. Takutnya, bila terlambat penanganannya akan terjadi hal yang tidak diinginkan," kata mantan Direktur RSJ Sultra ini.
    Meskipun suspect virus Mers CoV, pihaknya belum bisa memastikan tiga pasien yang berada diruang isolasi RSU Bahteramas positif. Pasalnya sampel hasil pemeriksaan laboratorium yang dikirim ke kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum diterima. Kemungkinan hasilnya baru diterima hari ini atau paling lambat besok. Jadi Dinkes belum bisa memberi kesimpulan. Namun sebagai langkah antisipasi, pasien belum diperkenankan pulang. (Hingga berita ini diturunkan, dinkes belum menerima laporannya, red).
    "Pastinya, pasien tetap mendapat perawatan diruang khusus. Bila hasil laboratorium menyatakan negatif maka mereka bisa dipulangkan. Namun bila sebaliknya, mereka akan diisolasi selama satu minggu atau selama proses inkubasi virus Mers CoV ini. Sehingga pasien bisa mendapat perawatan intensif. Selain itu, pihak RS sendiri telah siap menghadapi kemungkinan bertambahnya terduga pasien MERS," jelas Asrum.
    Untuk mengantisipasi penyebaran virus Mers Cov ini, ia menghimbau jamaah umroh yang merasakan gejala flu. Seperti deman tinggi yang disertai sesak nafas, dapat segera memeriksakan dirinya. Jangan menunggu kondisinya sudah parah baru dibawa ke RS. Terutama bila pasien mengalami demam tinggi dan sesak napas. Sebab bisa memicu infeksi yang cepat pada paru-paru, leukosit dan trombositnya turun. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan pasien sulit mendapat pertolongan.
    "Kami menghimbau, masyarakat yang ada kontak dengan orang yang baru pulang umrah, dan memiliki gejala MERS, langsung berobat ke sarana pelayananan kesehatan. Sebagai bentuk keseriusan, kami telah mengirimkan surat edaran ke seluruh jajaran dinas kesehatan dan rumah sakit se-Sultra untuk siaga MERS Corona Virus," himbaunya.
    Bagi jamaah umroh maupun haji yang akan menunaikan ibadah, ia berpesan agar dapat menjaga kondisi kesehatannya. Sebab inilah jalan satu-satunya untuk terbebas dari wabah virus Mers. Kalau bisa lakukan olah raga ringan, rutin minum vitamin, makan dan minum yang cukup. Bila merasa kurang fit langsung lanjut Asrum, sebagai langkah pencegahan jemaah bisa minum obat atau vitamin. Namun bila masih ragu bisa ke fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan secepatnya terutama bagi jemaah yang sudah usia lanjut. Jadi harus kondisi kesehatan harus dikontrol, kalau perlu sering konsultasi dengan tenaga kesehatan yang telah ditugaskan.(amal)

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad